Minggu, 06 Maret 2016

PENGEMBANGAN BUDIDAYA PERIKANAN DI KABUPATEN BANGKA BARAT MELALUI BANTUAN BENIH DAN PAKAN

Secara geografis Kabupaten Bangka Barat terletak pada 105o-107o Bujur Timur dan 01o20’- 03o07‘ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Bangka Barat memiliki luas daratan ±2.820,61 km² dan luas laut ±1.541,29 km² atau 154,129 Ha dengan panjang pantai 278,75 km dimana memiliki pulau sekitar 30 (tiga puluh) buah.

Kabupaten Bangka Barat terdiri dari 6 (enam) Kecamatan yang meliputi 60 (enam puluh) Desa dan 4 (empat) Kelurahan. Di antara desa-desa tersebut terdapat sekitar 32 (tiga puluh dua) Desa yang merupakan desa-desa yang mempunyai wilayah laut atau bersinggungan secara langsung dengan laut, pantai maupun sungai.

Perairan laut wilayah Kabupaten Bangka Barat adalah perairan dangkal dengan kedalaman rata-rata 40 meter. Sedangkan kedalaman muara-muara sungai berkisar antara 5-10 meter. Selain perairan laut, Kabupaten Bangka Barat banyak memiliki sungai-sungai yang cukup besar. Jumlah sungai dan anak-anak sungai di Kabupaten Bangka Barat ± 61 buah sungai / anak sungai dengan panjang keseluruhan ± 414,6 km. Kabupaten Bangka Barat juga banyak memiliki danau buatan atau kolong bekas galian tambang. Jumlah kolong yang sudah teridentifikasi mencapai 87 buah dengan luas berkisar antara 400 m² sampai 10 hektar, dengan kedalaman air antara 1–9 meter.

Sektor Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat saat ini sudah berkembang dengan pesat dan menjadi salah satu sektor unggulan. Hasil tangkapan ikan nelayan sangat melimpah. Ditambah lagi dengan adanya kolong bekas galian tambang timah yang tersebar dan jumlahnya juga banyak merupakan lokasi yang juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha di bidang budidaya ikan air tawar. 

Meskipun memiliki potensi kelautan dan perikanan yang tinggi, namun pemanfaatannya belumlah optimal karena keterbatasan sumberdaya manusia yang berkualitas, teknologi, dan permodalan. Pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang masih rendah ini disebabkan oleh keterbatasan sarana prasarana yang dimiliki, kemampuan nelayan yang masih rendah, teknologi yang digunakan masih sederhana serta belum adanya pelaku bidang kelautan dan perikanan memanfaatkan teknologi penunjang dalam aktifitasnya.

Nelayan masih berorientasi untuk menangkap ikan saja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya karena mereka beranggapan bahwa ikan di lautan tidak akan habis. Mereka banyak yang belum menyadari bahwa lingkungan di sekitar pantai memiliki potensi yang besar untuk dapat dikembangkan sebagai sarana budidaya perikanan, seperti budidaya kerang, ikan kerapu, ikan kakap, rumput laut, mangrove dan yang lainnya.

Dengan melihat potensi yang cukup besar di wilayah tersebut maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat melalui program Pengembangan Budidaya Perikanan melaksanakan kegiatan Diversifikasi Komoditas Perikanan Budidaya melalui bantuan benih dan pakan ikan kepada pelaku usaha di bidang perikanan.

Program Pengembangan Budidaya Perikanan ini bertujuan mendorong pengembangan kawasan budidaya perikanan yang cukup besar di wilayah Kabupaten Bangka Barat. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat dapat berperan serta dalam mengembangkan usaha pembudidayaan ikan sebagai mata pencaharian dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

Dinas Kelautan dan Perikanan setiap tahun secara rutin memberikan bantuan benih dan pakan ikan kepada petani ikan. Bantuan benih bisa berupa benih ikan lele, benih nila dan benih kerang diberikan kepada pelaku usaha bidang budidaya perikanan di wilayah Kabupaten Bangka Barat.

Benih kerang pernah di berikan kepada kelompok usaha budidaya bidang perikanan. Budidaya kerang ini dikembangkan di Desa Sukal dan Air Menduyung di Kecamatan Simpang Teritip mengingat akan melimpahnya potensi sumber daya kerang di wilayah tersebut dan mudah dibudidayakan serta modelnya relatif sederhana. Sehingga Desa Sukal Kecamatan Simpang Teritip sebagai sentra usaha budidaya kerang.

Hal inilah yang menyebabkan budidaya kerang menjadi salah satu upaya dalam menyedikan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan pemenuhan gizi atau protein hewani yang murah. Hal ini sangat membantu bagi peningkatan produksi perikanan pada umumnya.

Kerang merupakan sumber daya hayati laut yang banyak tersedia di perairan pesisir Kabupaten Bangka Barat, biota ini mudah dibudidayakan dan bersifat ramah lingkungan antara lain karena dalam proses budidayanya tidak memerlukan pakan.

Usaha budidaya kerang memiliki potensi usaha yang menguntungkan dan berpeluang besar untuk diekspor karena memiliki nilai jual yang tinggi, jika berjalan sinergi antara kesinambungan produk, pengawasan mutu produk dan pemilihan kondisi produk yang bernilai jual tinggi, maka produk kerang di Kabupaten Bangka Barat dapat menembus pasaran Asia dan Uni Eropa. Sedangkan untuk benih ikan lele, benih ikan nila dan pakan ikan di distribusikan di beberapa wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka Barat.


Dinas Kelautan dan Perikanan juga melaksanakan program PUMP Perikanan Budidaya yaitu Pengembangan Usaha Mina Pedesaan. PUMP adalah kegiatan pusat yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dilaksanakan di Kabupaten Bangka Barat. Pelaksanaan PUMP (Pengembangan Usaha Mina Pedesaan) perikanan budidaya adalah program percepatan penanggulangan kemiskinan petani ikan.

Dengan program pengembangan budidaya perikanan melalui kegiatan diversifikasi komoditas perikanan melalui pemberian benih kerang, benih ikan, pakan ikan dan juga program PUMP perikanan budidaya diharapkan pelaku usaha budidaya perikanan memiliki jiwa kemandirian yang tinggi, Hal tersebut akan berimbas pada peningkatan taraf hidup pelaku utama dan pelaku usaha perikanan di Kabupaten Bangka Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar