Senin, 16 Desember 2013

Budayakan Memelihara Ikan di Pekarangan

Tulisan saya di bawah ini telah dimuat di Bangka Pos kolom Opini pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2013:


Telah kita ketahui bahwa sampai saat ini usaha budidaya ikan sudah banyak berkembang di lapisan masyarakat, bahkan di seluruh wilayah Indonesia hingga sampai ke pelosok pedesaan. Di beberapa kota ataupun desa yang ada di pulau Jawa ada yang sebagian besar penduduknya atau masyarakatnya menggantungkan diri pada usaha budidaya perikanan, terutama budidaya ikan air tawar. Ada yang usaha budidaya ikan air tawar tersebut hanya dipergunakan untuk usaha sampingan atau hanya hobi. Bahkan ada pula yang sudah dikelola secara profesional dan modern sebagai usaha bisnis yang menguntungkan serta menjanjikan.
Berkembangnya usaha budidaya perikanan yang ada di lapisan masyarakat yang sangat pesat saat ini terutama untuk wilayah di pulau Jawa adalah berkat dukungan dari semua pihak, baik petani ikan, pengusaha maupun pemerintah yang berhubungan dengan usaha pembudidayaan ikan. Hal ini sudah jelas karena menjadi komitmen sesuai dengan Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam melaksanakan berbagai program dan terobosan yang dilakukan selama ini. Bahkan untuk kedepannya tetap akan lebih ditingkatkan untuk menjadi lebih baik lagi.
Terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sudah banyak  diberikan kepada masyarakat Indonesia dalam rangka meningkatkan produksi perikanan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produk terbesar di dunia. Program itu bukan saja untuk perikanan tangkap, akan tetapi juga di bidang budidaya, baik budidaya ikan di air laut, payau ataupun air tawar.
Usaha budidaya perikanan merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan, selain dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya juga menjadi kegiatan yang bisa meningkatkan taraf hidupnya lho, bahkan bisa menjadi solusi sebagai cara untuk menghindari kejenuhan selama ini akibat krisis.
Terlebih lagi untuk wilayah kepulauan Bangka Belitung prospek budidaya ikan air tawar sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan karena masih sedikit orang yang berkenan melakukan pembudidayaan ikan, padahal permintaan akan ikan air tawar mengalami peningkatan. Salah satu contohnya adalah permintaan akan ikan lele untuk memenuhi kebutuhan bagi warung-warung makanan yang menjual olahan ikan lele seperti pecel lele.
Bagi seseorang yang memiliki lahan usaha akan sangat rugi jika tidak dimanfaatkan secara bijaksana untuk usaha perikanan. Apalagi kalau kita memiliki lahan yang luas dan memiliki persyaratan air atau irigasi yang sangat memadai tapi tidak dimanfaatkan.
Untuk memelihara ikan atau budidaya ikan  banyak cara yang dilakukan, baik secara tradisional atau sederhana, maupun dengan cara modern sesuai dengan teknologi yang telah berkembang atau ada dalam usaha budidaya perikanan.
Apabila budidaya yang dilakukan dengan sistem yang lebih modern (intensif), biasanya sudah dipikirkan untung ruginya. Dengan demikian usaha budidaya yang dijalankan sebagai usaha serius untuk mendapatkan keuntungan. Usaha budidaya perikanan ini dilakukan dengan caraa yang lebih serius karena bukan lagi usaha sampingan, bahkan menjadi pekerjaan utama bagi petani ikan. Sistem yang digunakan bisa dengan Mina Padi, Aquaponik, budidaya ikan di tambak, Karamba Jaring Apung (KJA), Karamba Bambu Apung (KBA) dan sebagainya.
Biasanya untuk daerah yang lahannya subur dan ketersediaan air sangat mencukupi, maka sistem mina padi dalam usaha budidaya ikan dapat melipatgandakan produksi. Selain mendapatkan produksi padi, juga menghasikan ikan. Bahkan melalui usaha mina padi ini kotoran ikan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk kesuburan tanah dalam pemeliharaan padi. Sehingga dengan tanah yang subur plankton akan berkembang sebagai makanan alami bagi pertumbuhan ikan.
Apabila budidaya dilakukan dengan cara tradisional, maka kita bisa memanfaatkan pekarangan rumah kita yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan membuat kolam ikan. Pembuatan kolam ikan ini bisa dilakukan di halaman depan, samping ataupun belakang rumah. Jika lahan rumah sempit, kita bisa menggunakan akuarium atau kolam terpal dengan ukuran 1 m x 2 meter.


Di saat semua harga kebutuhan bahan pokok dan makanan meningkat, sebagai orangtua terutama istri pasti akan memikirkan alternatif pengganti bahan makanan untuk lauk pauk keluarga yang ada di rumah. Kenapa tidak terbersit untuk memelihara ikan konsumsi air tawar di halaman atau pekarangan rumah kita. Tidak perlu lahan yang luas, dengan ukuran 1 x 1 meter menggunakan kolam terpal atau kolam air tanah maka ikan air tawar bisa kita pelihara.
Sedangkan ikan yang dipelihara, bisa berupa ikan konsumsi yang bisa kita nikmati untuk menu makan kita sehari-hari, seperti ikan lele, ikan mas, ikan mujahir, ikan nila ataupun gurame. Untuk pembelian bibit atau benih ikan dapat kita beli di sentra penjualan benih ikan air tawar seperti di Balai Benih Ikan ataupun pembudidaya ikan yang khusus menjual benih-benih ikan air tawar tersebut.
Tentu masing-masing ikan air tawar tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Misalnya, untuk lele kelebihannya waktu perawatan pendek, hanya 2,5-3 bulan sedangkan kekurangannya membutuhkan pakan yang sangat banyak. Sedangkan Gurami, kelebihannya pakan bisa memanfaatkan hijauan seperti kangkung, daun pepaya, daun talas dan lain-lain sebagai tambahan makanan selain pakan pabrik berupa pelet. Harga ikan gurami juga lebih mahal, tapi waktu pemeliharaannya lebih lama mencapai 1 tahun. Alternatif ketiga bisa dibudidayakan ikan patin, dengan waktu pemeliharaan sekitar 6 bulanan. Ikan patin juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit.
Usaha budidaya perikanan ini sebenarnya bisa dijalankan oleh siapa saja, asalkan kita memiliki niat yang baik dan memiliki kemauan yang serius. Hal ini disebabkan karena usaha budidaya seperti ini tidak perlu membutuhkan lahan yang sangat luas. Kita bisa menggunakan kolam terpal, bahkan sampai lahan yang sangat sempit sekalipun bisa dilaksanakan walaupun sebesar aquarium yang sangat kecil.
Memelihara ikan di pekarangan dianggap cukup menguntungkan karena dapat memanfaatkan sisa makanan dan limbah kotoran sebagai pakan sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membeli pakan. Setelah cukup besar, ikan dapat dikonsumsi sendiri atau dijual ke pasar atau ke tetangga.
Yang penting  dalam melaksanakan budidaya ikan kita harus memahami persyaratannya, seperti wadah (sebagai tempat atau media kolam), sumber air sebagai media tempat hidup ikan, makanan (bisa dengan pellet), kebutuhan oksigen yang dapat dilakukan melalui sirkulasi air, dan disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan sebagai persyaratan bagi kehidupan, kesehatan dan pertumbuhan ikan.
Pada prinsipnya usaha budidaya ikan tidak sesulit yang kita bayangkan dan sangat mudah, asalkan ada kemauan dan melaksanakannya secara sungguh sungguh serta serius. Mengenai teknologinya juga sama bahkan tidak jauh berbeda. Untuk tata cara pembudidayaan ikan, kita bisa menggali informasi dari masyarakat sekitar yang telah lebih dahulu mengembangkan usaha budidaya ikan. Kita juga bisa mencari informasi dengan mudah melalui buku-buku atau dari internet dimana menerangkan tentang cara-cara budidaya ikan serta bisa bertanya langsung kepada penyuluh perikanan yang ada di wilayah tempat tinggal kita.
Asal ada kemauan pasti ada jalan. Pekarangan, selain punya potensi untuk kegiatan budidaya tanaman juga memiliki potensi besar untuk menambah pendapatan melalui budidaya ikan. Selain itu, juga bisa menjadi sumber pangan dan gizi bagi keluarga. Jangan ragu dan takut untuk memelihara ikan. Bagi yang belum mencoba silahkan untuk dicoba, sehingga keluarga semakin sehat, rukun dan bahagia. InsyaAllah, semoga bermanfaat.

Kamis, 12 Desember 2013

Hari Nusantara 2013 di Bangka Barat

Berawal dari Deklarasi Juanda 1957, yaitu "Bangsa Indonesia menjadi negara kepulauan sebagai konsepsi kewilayahan untuk mewujudkan wawasan Nusantara", peringatan Hari Nusantara digelar. Setiap tahun, acara diadakan di tempat berbeda yang identik dengan potensi baharinya.

Hari Nusantara 2014 yang rencananya dipusatkan di Kabupaten Kotabaru, sekitar 350 km sebelah tenggara Banjarmasin, Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, akan didukung oleh 12 Kementerian. 

Sementara itu, Hari Nusantara 2013 yang puncak peringatannya digelar di Palu, Sulawesi Tengah, pada 13 Desember 2013, mengusung tema potensi pariwisata Indonesia yakni "Setinggi Langit Sedalam Samudera, Potensi Pariwisata dan Kreativitas Nusantara yang Tak Terhingga".



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu, saat membuka rangkaian peringatan Hari Nusantara, mengatakan, "Tema yang diangkat untuk Hari Nusantara tahun ini adalah `Setinggi langit sedalam samudera potensi pariwisata dan kreativitas Nusantara yang tak terhingga`,".

Tahun ini peringatan Hari Nusantara 2013 diadakan di Palu, Sulawesi Tengah. Acara yang berpuncak pada 13 Desember 2013 memiliki banyak rangkaian kegiatan.

File:Teluk Palu, Sulawesi Tengah.jpg

"Ada seminar nasional dan bincang tentang laut, gelar seni budaya, pameran produk, tarian serta musik dengan tema bahari," tutur Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu dalam konferensi pers Hari Nusantara 2013 di Ruang Pulau Bidadari, Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/6/2013).


Sedangkan mengapa dipilih Sulawesi Tenggara adalah sebagian besar kawasan di sana adalah bahari. Bisa dibilang, Sulteng sebagai provinsi maritim. Melengkapi keseruan acara,  ada parade kapal perang di sana.



Ada banyak kegiatan mewarnai perayaan Hari Nusantara tahun ini, diantaranya adalah atraksi wisata, seminar nasional dan bincang tentang laut, gelar seni budaya, pameran produk, tarian, serta musik dengan tema bahari.


Tema yang diangkat untuk acara ini adalah “Setinggi Langit Sedalam Samudera, Potensi Pariwisata dan Kreativitas Nusantara yang Tak Terhingga”. Tema ini mendeskripsikan kekayaan dan keberagaman potensi sumber daya bahari Indonesia yang memberikan manfaat tak terhingga, baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Selain itu, tema Hari Nusantara tahun ini dimaksudkan untuk memotivasi masyarakat untuk menggali dan menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif guna membangun masa depan bangsa.


Ada acara pendukung yang tak kalah menarik dalam Hari Nusantara 2013, yaitu Indonesia World Underwater Photo Contest 2013 dan Indonesia Fishing Tournament yang terbuka untuk umum. Selain itu, ada pula pemilihan Putera dan Puteri Laut, kegiatan bersih-bersih laut dan penanaman hutan bakau terkait penyelenggaraan event tahunan tersebut. Melengkapi kemeriahan acara, rencananya akan ada parade kapal perang di Teluk Palu.

Sedangkan peringatan Hari Nusantara 2013 yang ke-14 di Kabupaten Bangka Barat diadakan di pantai Tanjung Ular Kecamatan Muntok dengan tema “Setinggi Langit Sedalam Samudera, Potensi Pariwisata dan Kreativitas Nusantara yang Tak Terhingga”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2013.


Pantai Tanjung Ular berada kurang lebih sekitar 15 km dari kota muntok kabupaten Bangka Barat,jalannya yang berliku-liku sepanjang 5 km untuk menuju objek wisata Pantai tanjung ular bagaikan seekor ular. untuk saat ini di objek wisata pantai tanjung ular masih belum tersedia fasilitas seperti toilet, dan lain-lain, semua pengunjung membawa sendiri semua kebutuhan mereka. 


Pada peringatan hari Nusantara 2013, Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat yaitu Bapak Ramli Ngadjum mengajak masyarakat melalui peringatan Hari Nusantara, semua pihak untuk meningkatkan semangat pengabdian, etos kerja dan pelayanan kepada masyarakat. diharapkan semua elemen untuk ikut serta bergerak bersama dan konsisten memperjuangkan cita-cita bangsa, sehingga mampu menumbuhkembangkan kreatifitas melalui pemberdayaan potensi bahari.



Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kelautan danPerikanan Kabupaten Bangka Barat dalam rangka memperingati Hari Nusantara adalah: pemberian bantuan modal kepada para nelayan di sekitar pantai Tanjung Ular, bersih-bersih pantai, pasar murah, pembagian doorprice serta hiburan kesenian.


Untuk masa yang akan datang pantai tanjung ular ini sangat potensial untuk di kembangkan menjadi wisata bahari. Dengan akses jalan menuju ke kawasan pantai tanjung ular sudah ada, cukup lebar dan telah di aspal. Hal ini tinggal melihat keseriusan dari pihak pemerintah daerah untuk mengembangkan objek wisata tersebut, objek wisata Pantai Tanjung ular sangat cocok untuk wisata akhir pekan bersama keluarga.



Kabupaten Bangka Barat memiliki potensi bahari yang sangat besar dan jika bisa dikelola secara optimal, bersinergi dengan yang lainnya sehingga ke depannya dapat dikembangkan secara bijaksana serta mampu mendukung kesejateraan masyarakatnya. 
sumber: foto koleksi pribadi dan dari indonesiatraveltraveldetik.comantaranews.com

KKP Kerjasama Dengan Kemenkop-UKM Manfaatkan Limbah Untuk Perikanan Budidaya

Konsep Ekonomi Biru yang diterapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), perlahan tapi pasti mulai dilaksanakan dengan melakukan sinergi antara KKP dengan instansi lain. Salah satunya adalah pemanfaatan limbah ternak untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan paku pakan mandiri. ”Ini merupakan terobosan baru dalam mengatasi limbah yang sebelumnya mungkin belum termanfaatkan secara optimal. Dengan konsep ekonomi biru, yaitu limbah dari satu produk menjadi input dari produk lainnya, kerjasama ini sangat berguna bagi masyarakat dan juga bagi lingkungan”, demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan, Slamet Soebjakto, pada acara Temu Konsultasi Pemberdayaan Usaha Koperasi dan UKM Berbasis Energi Terbarukan Secara Berkelanjutan di Indonesia, yang dilaksanakan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta.

Lebih jauh Slamet mengatakan bahwa untuk mendukung  ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan perekonomian; mengurangi dampak pencemaran pada aktivitas peternakan mengurangi ketergantungan impor untuk bahan baku pakan ikan, konsep Ekonomi Biru ini sangat tepat untuk diterapkan.”Kita harus pandai melihat peluang untuk memanfaatkan sesuatu yang sebelumnya kurang bermanfaat menjadi sesuatu yang berguna apabila dirubah bentuknya atau menjadi input bagi proses produksi lainnya. Peningkatan atau pemberian nilai tambah bagi suatu produk akan meningkatkan daya saing produk Indonesia. Terlebih pada tahun 2015 nanti, kita harus siap menghadapi Pasar Bebas ASEAN”, ungkap Slamet.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya, proses fermentasi kotoran ternak di dalam tangki biodigester selain menghasilkan biogas, juga akan menghasilkan bahan padatan yang bebas dari hama dan bakteri pathogen serta memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. “Limbah biodigester inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan. Hasil penelitian juga menunjukkan hasilnya cukup menjanjikan”, tambah Slamet.

Slamet menambahkan, untuk menerapkan pemanfaatan limbah biodigester tersebut, DJPB KKP melakukan penandatanganan kerjasama dengan Deputi Bidang Produksi, Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka menerapkan teknologi tersebut dalam skala yang lebih luas dalam bentuk Pilot Project di Cianjur, Jawa Barat yang akan berlangsung mulai tahun 2013. “Penandatanganan kerjasama ini merupakan terobosan yang nyata dalam mengatasi mahalnya harga pakan ikan yang salah satunya disebabkan oleh mahalnya bahan baku pakan yang hampir semuanya impor, sehingga akan dihasilkan pakan ikan mandiri yang berkualitas dan berkelanjutan dari bahan baku local, dan harga yang terjangkau”, papar Slamet.

“Disamping itu, kerjasama ini diharapkan juga akan menghasilkan hasil yang memuaskan sehingga dapat menyediakan energi terbarukan, pakan mandiri yang berkualitas, usaha koperasi yang sehat untuk mensejahterkan masyarakat secara berkelanjutan, sekaligus membersihkan das citarum dari bahan pencemaran yang masuk ke waduk Cirata dan sekitarnya” pungkas Slamet.

Pada pertemuan ini juga dihadir Deputi Bidang Produksi - Kementerian Koperasi & UKM, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi - Kementerian ESDM, Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM – Kemenkop & UKM dan juga Gubernur NTT.


Selasa, 10 Desember 2013

Pejabat-Nelayan Sudan Belajar Perikanan ke Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melatih sepuluh warga negara Sudan, terdiri atas pejabat, pengusaha, hingga nelayan tentang perikanan. "Pelatihan ini merupakan sebagian kecil dari program Kerja Sama Selatan-Selatan," kata Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri A.M Fachir usai menutup pelatihan itu, di Semarang, Senin (9/12).

Rangkaian pelatihan bertajuk "Fishing Techniques for Sudan Artisanal Fisherfolks and Management of Fish Landing Site" bagi SDM Perikanan Sudan yang berlangsung selama 5-9 Desember 2013 itu ditutup di Hotel Gumaya Semarang. Indonesia, menurut Fachir, selama ini dianggap negara berkembang tetapi berpenghasilan menengah sehingga kerap menjadi rujukan bagi negara-negara berkembang lain untuk belajar, salah satunya sektor perikanan. "Kami (Kemenlu) menangani kerja sama ini sebagai bentuk kedekatan Pemerintah RI dengan Sudan. Tetapi, pelatihan secara teknis diserahkan pada KKP, selaku kementerian yang paling aktif menangani sektor perikanan," katanya. 

Ia mengungkapkan manfaat pelatihan bagi SDM Sudan semacam itu cukup banyak, yakni meningkatkan hubungan diplomatik, menambah peluang kerja sama di berbagai bidang, termasuk bidang ekonomi dan perdagangan dengan Sudan. "Secara politik, hubungan kita kan baik. Dengan begitu, akan banyak peluang untuk kerja sama yang lain. Para SDM Sudan yang dilatih ini juga akan menjadi duta kita di negaranya," katanya.

Selain Sudan, Fachir mengatakan sebenarnya sudah banyak negara lain yang dibantu Indonesia lewat kerja sama di berbagai bidang, seperti Mesir, Tunisia, dan Ethiopia di kawasan Afrika, kemudian Papua Nugini dan Myanmar. Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kelautan dan Perikanan Mulyoto mengatakan pelatihan terhadap SDM Sudan itu menunjukkan Indonesia telah dipercaya unggul mengelola sektor perikanan.

"Sudah ada lima kali pelatihan perikanan untuk Sudan. Ada dua cara, yakni kami mengirim pakar untuk melatih di sana (Sudan.) dan mereka mengirimkan SDM ke sini (Indonesia), seperti sekarang ini," katanya.
 
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID Tanggal 09 Desember 2013 Hal.1

Kamis, 05 Desember 2013

CPNS Bangka Barat Tahun 2012 Tes Urine Saat Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I Tahun 2013

CPNS Bangka Barat Mendadak Tes Urine Saat Ikuti Diklat
Para calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2012 mendadak harus menjalani tes urine. Pemeriksaan itu dilakukan saat mereka mengikuti Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan I Tahun 2013.
Tes urine kali ini dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bangka Barat, Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Sat Res Narkoba Polres Bangka Barat, Rabu (4/12/2013).
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Bangka Barat Ismantho mengatakan, tes urine ini direncanakan secara bertahap terhadap pegawai lainnya.
"Tujuannya untuk optimalisasi kualitas pegawai, jangan sampai ada pegawai bermasalah dengan narkoba. Mengingat, para pegawai itu harus bersih dari narkoba," kata Ismantho kepada
sumber: tribunnews.com