Sabtu, 10 Oktober 2015

Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik

Budidaya udang skala mini empang plastik atau yang lebih mudah disebut dengan istilah ‘BUSMETIK’, merupakan suatu pengembangan teknologi budidaya udang saat ini dijadikan sebagai media pembelejaran untuk mencetak peserta didik yang terampil dibidang budidaya udang.
Kenapa dipilih udang?, tidak lain dan tidak bukan karena udang hingga saat ini merupakan suatu komoditas bisnis yang sangat menguntungkan. Teknologi BUSMETIK adalah hasil kajian empiris sejak akhir tahun 2009 yang dilakukan oleh civitas academika Sekolah Tinggi Perikanan yang dijadikan sebagai instrumen pokok dalam pembelajaran pendidikan vokasi untuk program studi Teknologi Akuakultur di STP kampus Serang Banten.
Hasil gambar untuk budidaya busmetik
Teknologi BUSMETIK diharapkan menjadi pengungkit bagi wirausahawan muda di bidang pertambakan udang. Program ini merupakan kebijakan strategis dalam menggerakkan seluruh potensi, sehingga secara langsung akan berdampak terhadap peningkatan produksi dan produktivitas serta peningkatan nilai tambah.
Teknologi Busmetik, sangat cocok untuk budidaya udang vaname (Litopeneus vannamei), hal ini karena udang vaname: dapat dipelihara dalam kepadatan tinggi (yaitu; di atas 100 ekor/m3), memiliki pertumbuhan lebih cepat, lebih tahan terhadap penyakit serta udang vanamei memiliki segmen pasar lebih yang fleksibel, yaitu: udang.
Hasil gambar untuk budidaya busmetik
Proses pemeliharaan udang pada teknologi busmetik, diawali dengan penyiapan petakan tambak. Dimensi tambak berbentuk empat persegi panjang dengan luas 600 sampai 1000 m2. Seluruh tambak dilapisi oleh plastik jenis high density polyethelene (HDPE) dengan ketebalan 0,5 mm. Kedalaman tambak tidak terlalu dalam, cukup sekitar 80-100 cm saja.
Petakan tambak yang dilapisi plastik, akan sangat memudahkan dalam persiapannya. Tambak cukup dikeringkan 1-2 hari, kemudian dibersihkan untuk selanjutnya siap diisi air. Setelah petakan tambak terisi penuh, maka kemudian d dengan dosis 50-60 mg/l. ilakukan pensucihamaan menggunakan “clorine” dengan dosis 50-60 mg/l.
Hasil gambar untuk budidaya busmetik
Wadah budidaya dibuat sedemikian rupa agar mampu menampung media pemeliharaan (air) sesuai yang diinginkan oleh biota yang dibudidayakan (yaitu: udang vaname), dimensi wadah budidaya harus dibuat agar memudahkan dalam pengelolaannya, serta petakan tidak terlalu luas, yaitu hanya 600-1000 m2.
Media budidaya harus sesuai dengan yang diinginkan oleh udang yang dipelihara baik aspek fisika, kimia maupun biologinya, bebas hama dan penyakit (steril), serta yang tidak kalah pentingnya adalah tidak membuat perubahan mendadak pada media pemeliharaan (air) tersebut, karena
Strategi pengelolaan kualitas air yang diterapkan pada teknologi busmetik adalah memberikan probiotik bakteri jenis Bacillus, dengan memperhatikan dua faktor penting yaitu ‘stochastic’ yaitu berkaitan dengan waktu atau timing untuk memerikan probiotik serta faktor ‘deterministic’ yaitu dosis yang cukup agar Bacillus mampu menjalankan perannya dengan baik. Berdasarkan pemahaman terhadap kedua faktor tersebut maka pada teknologi busmetik, Bacillus diberikan pada awal persiapan setelah air tambak netral dari clorine agar mendominasi mikroorganisme pada media pemeliharaan, dilanjutkan pemberiaan rutin secara berkala hingga akhir pemeliharaan untuk mempertahankan populasi Bacillus dalam air tambak. Pengalaman lapangan membuktikan, aplikasi Bacillus dengan cara seperti itu, mampu mempertahankan kualitas air tambak lebih lama, sehingga udang lebih stabil dan meminimalisir pergantian air.
Hasil gambar untuk budidaya busmetik

Biota yang dibudidayakan pun harus memenuhi persyaratan antara lain: sehat, ukuran seragam (PL-10-12) serta bebas dari penyakit tertentu atau lebih dikenal dengan SPF (specific pathogenic free), seperti: WSSV (white spot syndrome virus), TSV (taura syndrome virus), IMNV (infectious mionecrosis virus), dan EMS (early mortality syndrome). Saat ini para panti pembenih udang (hatcher) sudah banyak yang memberikan garansi benur yang dihasilkannya untuk beberapa penyakit tersebut di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar