Tulisan saya di bawah ini telah dimuat di Bangka Pos kolom Opini pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2013:
Telah kita ketahui bahwa sampai saat ini usaha budidaya ikan sudah
banyak berkembang di lapisan masyarakat, bahkan di seluruh wilayah Indonesia
hingga sampai ke pelosok pedesaan. Di beberapa kota ataupun desa yang ada di
pulau Jawa ada yang sebagian besar penduduknya atau masyarakatnya
menggantungkan diri pada usaha budidaya perikanan, terutama budidaya ikan air
tawar. Ada yang usaha budidaya ikan air tawar tersebut hanya dipergunakan untuk
usaha sampingan atau hanya hobi. Bahkan ada pula yang sudah dikelola secara
profesional dan modern sebagai usaha bisnis yang menguntungkan serta
menjanjikan.
Berkembangnya usaha budidaya perikanan yang ada di lapisan masyarakat yang
sangat pesat saat ini terutama untuk wilayah di pulau Jawa adalah berkat
dukungan dari semua pihak, baik petani ikan, pengusaha maupun pemerintah yang
berhubungan dengan usaha pembudidayaan ikan. Hal ini sudah jelas karena menjadi
komitmen sesuai dengan Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam
melaksanakan berbagai program dan terobosan yang dilakukan selama ini. Bahkan
untuk kedepannya tetap akan lebih ditingkatkan untuk menjadi lebih baik lagi.
Terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia sudah banyak diberikan kepada masyarakat
Indonesia dalam rangka meningkatkan produksi perikanan untuk menjadikan
Indonesia sebagai negara penghasil produk terbesar di dunia. Program itu bukan
saja untuk perikanan tangkap, akan tetapi juga di bidang budidaya, baik
budidaya ikan di air laut, payau ataupun air tawar.
Usaha budidaya perikanan merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan,
selain dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya juga menjadi kegiatan yang
bisa meningkatkan taraf hidupnya lho, bahkan bisa menjadi solusi sebagai
cara untuk menghindari kejenuhan selama ini akibat krisis.
Terlebih lagi untuk wilayah kepulauan Bangka Belitung prospek budidaya ikan
air tawar sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan karena masih sedikit orang
yang berkenan melakukan pembudidayaan ikan, padahal permintaan akan ikan air
tawar mengalami peningkatan. Salah satu contohnya adalah permintaan akan ikan
lele untuk memenuhi kebutuhan bagi warung-warung makanan yang menjual olahan
ikan lele seperti pecel lele.
Bagi seseorang yang memiliki lahan usaha akan sangat rugi jika tidak
dimanfaatkan secara bijaksana untuk usaha perikanan. Apalagi kalau kita
memiliki lahan yang luas dan memiliki persyaratan air atau irigasi yang sangat
memadai tapi tidak dimanfaatkan.
Untuk memelihara ikan atau budidaya ikan banyak cara yang dilakukan,
baik secara tradisional atau sederhana, maupun dengan cara modern sesuai dengan
teknologi yang telah berkembang atau ada dalam usaha budidaya perikanan.
Apabila budidaya yang dilakukan dengan sistem yang lebih modern (intensif),
biasanya sudah dipikirkan untung ruginya. Dengan demikian usaha budidaya yang dijalankan
sebagai usaha serius untuk mendapatkan keuntungan. Usaha budidaya perikanan ini
dilakukan dengan caraa yang lebih serius karena bukan lagi usaha sampingan, bahkan
menjadi pekerjaan utama bagi petani ikan. Sistem yang digunakan bisa dengan
Mina Padi, Aquaponik, budidaya ikan di tambak, Karamba Jaring Apung (KJA),
Karamba Bambu Apung (KBA) dan sebagainya.
Biasanya untuk daerah yang lahannya subur dan ketersediaan air sangat
mencukupi, maka sistem mina padi dalam usaha budidaya ikan dapat
melipatgandakan produksi. Selain mendapatkan produksi padi, juga
menghasikan ikan. Bahkan melalui usaha mina padi ini kotoran ikan
bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk kesuburan tanah dalam
pemeliharaan padi. Sehingga dengan tanah yang subur plankton akan berkembang
sebagai makanan alami bagi pertumbuhan ikan.
Apabila budidaya dilakukan dengan cara tradisional, maka kita bisa
memanfaatkan pekarangan rumah kita yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan
jalan membuat kolam ikan. Pembuatan kolam ikan ini bisa dilakukan di halaman depan,
samping ataupun belakang rumah. Jika lahan rumah sempit, kita bisa menggunakan
akuarium atau kolam terpal dengan ukuran 1 m x 2 meter.
Di saat semua harga kebutuhan bahan pokok dan makanan meningkat, sebagai
orangtua terutama istri pasti akan memikirkan alternatif pengganti bahan
makanan untuk lauk pauk keluarga yang ada di rumah. Kenapa tidak terbersit
untuk memelihara ikan konsumsi air tawar di halaman atau pekarangan rumah kita.
Tidak perlu lahan yang luas, dengan ukuran 1 x 1 meter menggunakan kolam terpal
atau kolam air tanah maka ikan air tawar bisa kita pelihara.
Sedangkan ikan yang dipelihara, bisa berupa ikan konsumsi yang bisa kita
nikmati untuk menu makan kita sehari-hari, seperti ikan lele, ikan mas, ikan
mujahir, ikan nila ataupun gurame. Untuk pembelian bibit atau benih ikan dapat
kita beli di sentra penjualan benih ikan air tawar seperti di Balai Benih Ikan
ataupun pembudidaya ikan yang khusus menjual benih-benih ikan air tawar
tersebut.
Tentu masing-masing ikan air tawar tersebut mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Misalnya, untuk lele kelebihannya waktu perawatan pendek, hanya
2,5-3 bulan sedangkan kekurangannya membutuhkan pakan yang sangat banyak.
Sedangkan Gurami, kelebihannya pakan bisa memanfaatkan hijauan seperti
kangkung, daun pepaya, daun talas dan lain-lain sebagai tambahan makanan selain
pakan pabrik berupa pelet. Harga ikan gurami juga lebih mahal, tapi waktu
pemeliharaannya lebih lama mencapai 1 tahun. Alternatif ketiga bisa
dibudidayakan ikan patin, dengan waktu pemeliharaan sekitar 6 bulanan. Ikan
patin juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap serangan penyakit.
Usaha budidaya perikanan ini sebenarnya bisa dijalankan oleh siapa
saja, asalkan kita memiliki niat yang baik dan memiliki kemauan yang serius.
Hal ini disebabkan karena usaha budidaya seperti ini tidak perlu
membutuhkan lahan yang sangat luas. Kita bisa menggunakan kolam
terpal, bahkan sampai lahan yang sangat sempit sekalipun bisa dilaksanakan
walaupun sebesar aquarium yang sangat kecil.
Memelihara ikan di pekarangan dianggap cukup
menguntungkan karena dapat memanfaatkan sisa makanan dan limbah kotoran sebagai
pakan sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk membeli pakan. Setelah cukup
besar, ikan dapat dikonsumsi sendiri atau dijual ke pasar atau ke tetangga.
Yang penting dalam melaksanakan budidaya ikan kita harus
memahami persyaratannya, seperti wadah (sebagai tempat atau media kolam),
sumber air sebagai media tempat hidup ikan, makanan (bisa dengan pellet),
kebutuhan oksigen yang dapat dilakukan melalui sirkulasi air, dan disesuaikan
dengan kebutuhan yang diperlukan sebagai persyaratan bagi kehidupan,
kesehatan dan pertumbuhan ikan.
Pada prinsipnya usaha budidaya ikan tidak sesulit yang
kita bayangkan dan sangat mudah, asalkan ada kemauan dan melaksanakannya secara
sungguh sungguh serta serius. Mengenai teknologinya juga
sama bahkan tidak jauh berbeda. Untuk tata cara pembudidayaan ikan, kita bisa menggali informasi dari
masyarakat sekitar yang telah lebih dahulu mengembangkan usaha budidaya ikan.
Kita juga bisa mencari informasi dengan mudah melalui buku-buku atau dari
internet dimana menerangkan tentang cara-cara budidaya ikan serta bisa bertanya
langsung kepada penyuluh perikanan yang ada di wilayah tempat tinggal kita.
Asal ada kemauan pasti ada jalan. Pekarangan,
selain punya potensi untuk kegiatan budidaya tanaman juga memiliki potensi
besar untuk menambah pendapatan melalui budidaya ikan. Selain itu, juga bisa
menjadi sumber pangan dan gizi bagi keluarga. Jangan ragu dan takut
untuk memelihara ikan. Bagi yang belum mencoba silahkan untuk dicoba, sehingga
keluarga semakin sehat, rukun dan bahagia. InsyaAllah, semoga bermanfaat.