Minggu, 08 November 2015

Budidaya Ikan Patin

Ikan patin (Pangasius sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar. ikan patin ini dapat dimasak untuk lauk teman nasi di keluarga maupun ikan bergengsi yang dijajakan di restoran dan hotel kelas atas. Hal ini merupakan peluang pasar potensial yang patut dilirik. Namun sayang sekali, peluang pasar tersebut belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan pembudidaya ikan di Bangka Belitung pada umumnya, karena adanya berbagai kendala.


Salah satu kendalanya adalah belum dikuasanya teknik budidaya ikan patin secara baik dan benar sesuai rekomendasi teknis yang ada. Terkait hal itu, maka agar bisa berhasil, teknik budidaya yang baik dan benar memang harus diterapkan oleh para pembudidaya, terutama pembudidaya pemula yang baru mencoba menekuni budidaya ikan patin. 

Kontruksi Kolam
Pembesaran patin bisa dilakukan di kolam tanah atau bak tembok. Luas kolam disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Idealnya luas kolam minimal 300 M2. Konstruksi dasar kolam dibuat melandai ke arah pintu pembuangan air sehingga saat panen kolam bisa dikeringkan.Pada setiap petak kolam sebaiknya dilengkapi dengan pipa pembuangan air yang dipasang dengan system monik (membentuk huruf “L”) sehingga ketinggian airnya bisa diatur. 


         
Persiapan Pemeliharaan
Keringkan kolam/bak. Untuk kolam tanah, jika dasarnya berlumpur cukup setebal 2 cm saja. Sebelum lumpur kolam kering perlu ditaburi kapur tohor 50 – 100 gram/M2. Untuk bak tembok, kapur tohor bisa dilaburkan ke dinding bak. Berikan pupuk kandang bersamaan penggenangan kolam. Sebaiknya yang diberikan bentuk larutannya tidak bersama ampasnya. Kebutuhan pupuk 250 500 gram/M2  dan genangan air cukup sedalam 30 cm. Setelah warna air berubah hijau kecoklatan atau mulai terlihat jentik-jentik nyamuk, dan serangga air bermunculan, kolam siap di tebari benih.

Penebaran Benih
Pilih benih patin yang sehat (gerakannya lincah) dan ukurannya seragam. Sebaiknya dipilih benih berukran 5–8 Cm (minimal 2 inc). Padat tebar benih 5 -10 ekor/m2. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Cara penebaran benih sebaiknya melalui aklimatisasi agar benih tidak stress. Caranya, masukkan air kolam ke dalam ke wadah pengangkut benih (kantong plastik atau ember) sedikit demi sedikit sampai penuh. Tenggelamkan wadah dengan posisi mendatar, biarkan sebagian wadah berisi udara dan tetap di atas permukaan air. Biarkan benih keluar dengan sendirinya. Jangan dituangkan atau di taburkan langsung ke kolam untuk menghindari stress.

Pangaturan Air
Sampai umur 3 minggu, setiap hari ketinggian air kolam cukup ditambah 5 cm setiap pagi. Tanpa melepas pipa-pipa pembuang air, selanjutnya setiap pagi saja memasukkan air selama 1 jam. Ketika air dimasukkan ke kolam maka otomatis air lapisan dasar (yang kotor ) akan terbuang. Jika tidak memiliki sumbar air tetap, pemasukan/pengeluaran air kolam dapat dilakukan setiap tiga hari sekali. Cukup kira-kira 20 persen atau seperlimanya saja. Selama masa pemeliharaan, ketinggian air kolam dipertahankan pada kisaran 80 – 150 Cm

Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan untuk patin dapat berupa pakan buatan pabrik berbentuk butiran atau pellet (batangan), ikan rucah atau pakan buatan sendiri berbentuk pasta. Pakan berbentuk pasta padat dapat dibuat sendiri, dengan campuran tepung ikan, dedak halus dan kanji dengan perbandingan 5:4:1 bagian. Semua bahan dicampur dalam keadaan kering, kemudian dikukus. Setelah dikukus, campuran pakan tersebut dibentuk menjadi bulatan-bulatan bola. Jika sudah dingin siap diberikan. Setiap hari, pakan diberikan dengan dosis 3 persen dari bobot total ikan yang dipelihara. Frekuensi pemberian pakan 2–3 kali dalam sehari, yakni pada waktu pagi, siang dan sore hari.

Panen  
Dalam jangka waktu pemeliharaan sekitar enam bulan, ikan patin sudah bisa dipanen. Ukuran ikan yang dipanen berkisar 500 – 600 gram/ekor.



Cara panen ikan patin cukup mudah. Keringkan air kolam sampai tertinggal  kira-kira 5 cm. Patin ditangkap menggunakan seser (sau). Hasil tangkapan ditampung dalam sebuah hapa, kemudian dibilas dengan air untuk membersihkan lumpur. Ikan yang sudah bersih, kemudian ditampung dalam wadah pengangkut siap untuk dijual. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar