Tulisan saya di bawah ini juga dimuat di Bangka Pos pada Hari Kamis, tanggal 26 Desember 2013 dan di media online bangkatribunnews.com :
Liburan sekolah akan
segera tiba, sesuatu yang ditunggu anak-anak sekolah baik dari tingkat SD
hingga SMU akhirnya sampai juga. Mereka pasti mempunyai banyak rencana, seperti
liburan ke rumah kakek dan nenek, rekreasi ke tempat wisata baik yang ada di
sekitarnya (domestik) bahkan berliburan ke luar negeri.
Semua aktifitas liburan
akan sangat menyenangkan, karena dapat bertemu dengan sanak saudara. Jikalau
berlibur ke kampung halaman kakek dan nenek, bisa berjumpa dengan kakek, nenek,
paman, bibi, saudara sepupu dan saudara-saudara yang lainnya, bahkan bisa
berkenalan dengan teman-teman baru. Melihat
pemandangan yang baru yang jarang ditemui di rumah sehari-hari, seperti kerbau
di sawah, pantai, gunung dan lain-lain. Atau mendapat pengalaman baru bertemu
dengan orang asing yang berbeda bahasa karena berwisata ke luar negeri.
Tetapi itu semua memungkinkan kalau
ada kesempatan seperti tempat tinggal kakek-nenek memang di desa/ daerah yang
berbeda. Kalau tempat tujuan (kakek-nenek, paman-bibi) juga sama kotanya, mungkin
pengalamannya hampir sama yaitu sama-sama melihat kemacetan, jika tinggalnya di
kota besar di pulau Jawa.
Kita bisa liburan ke luar negeri jika
ada dana yang cukup, bukankah ke luar negeri butuh biaya banyak kan?, belum
lagi masih harus mengurus paspor dan visa, pesan tiket pesawat jauh-jauh hari
sebelumnya dan lainnya. Dan itu semua masih memerlukan effort kita sebagai
orangtua. Kalau liburan ke dalam negeri, kita mungkin bisa mengantar dan
menjemput ke tempat tujuan, tapi kalau ke luar negeri mau tak mau harus ikut
menemani. Tidak apa-apa kalau kita punya kesempatan menemani, kalau tidak?.
Ada alternatif lain liburan yang
bisa mencakup itu semua yaitu dapat teman dan pengalaman baru, melihat
pemandangan yang berbeda, namun masih ada plus-nya. Yakni belajar bahasa
Inggris dan atau memelihara ikan di sekitar rumah. Liburan bahasa inggris, liburan
di manakah itu?
Liburan di desa Tulungrejo dan
sekitarnya di kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur. Lokasi ini masih di desa yang
sangat ramah penduduknya serta suasana pedesaan yang juga masih terasa meskipun
mungkin sekarang desa ini menjelma menjadi sebuah kota kecil.
Ada areal persawahan, hewan kerbau,
sapi, serta sentra budidaya air tawar di desa Canggu yang sangat dekat dengan
Candi Surowono. Kota Pare juga dekat dengan gunung Kelud, sehingga bisa melihat
pemandangan pegunungan. Ada candi dan peninggalan purba lainnya bekas
kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Dhoho, Kediri, Majapahit dan lainnya.
Misalnya Candi Surowono yang terletak di desa sentra budidaya ikan air tawar di
desa Canggu dan Candi Tegowangi di sebelah Barat kota pare tepatnya di desa
Tegowangi kecamatan Plemahan.
Jika beruntung bisa menikmati buah
dari pohonnya seperti durian, pepaya, belimbing, mangga, sawo dan lainnya.
Untuk saat ini yang sedang musim adalah buah mangga dan sawo. Sawo banyak
dijumpai di desa Bringin kecamatan Pare, untuk mangga ada mangga podang yang
merupakan mangga khas Kediri yang sentranya ada di Kecamatan Banyakan.
Dengan kursus/ les bahasa Inggris, selain
menambah ilmu pengetahuan khususnya bahasa Inggris, kita juga dapat berkenalan
dengan teman-teman baru dari seluruh Indonesia. Kampung ini banyak sekali
tempat kursus bahasa Inggris yang membuatnya terkenal seantaro Nusantara. Kursus
bahasa Inggris ini ada yang dari jenjang anak tingkat SD sampai anak Kuliahan
bahkan untuk khalayak umum juga ada.
Jika memiliki ketertarikan dengan
budidaya perikanan, saat ada waktu luang kita juga bisa mengunjungi sentra
budidaya ikan air tawar di desa Canggu. Letaknya hanya sekitar 3 km dari
kampung inggris.
Banyak orang pergi ke kampung ini
untuk belajar bahasa Inggris terutama di waktu liburan sekolah. Sehingga di
sana bisa bertemu dengan banyak manusia, ada yang berasal dari Kalimantan,
Jakarta, Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara dan lainnya.
Mahal kah biayanya? Tentu tidak.
Terdapat aneka paket kursus selama liburan, sekitar 1 minggu, dengan biaya
hanya sekitar 100 ribu. Tentu masih banyak paket kursus lain dengan berbagai
variasi waktu dan intensifikasi jam pelajaran. Sehingga harganya juga berbeda.
Biaya tambahan yang dikeluarkan salah satunya biaya untuk tempat tinggal (kost)
dan makan. Namun Pare bukanlah kota besar, sepiring nasi pecel masih Rp
2.500,-, murah banget kan, gorengan dengan hargaa Rp 500,- an masih dapat
dijumpai di sana. Meskipun kota kecil, Pare juga ramai lho karena adanya
“kampung Inggris” di desa Singgahan dan sekitarnya yang tidak pernah sepi dari
aktifitas kursus bahasa Inggris. Untuk informasi lebih lengkapnya anda bisa
klik di: biaya dan tempat kursus.
Liburan koq masih belajar bahasa Inggris dan jauh pula dari
pulau Bangka. Jika anda kurang suka dan ingin agar anak-anak kita bisa
menikmati liburan dengan lebih santai, menyenangkan dan biaya yang relatif
lebih murah, maka ada alternatif lainnya. Kenapa tidak mencoba mengisi liburan
dengan memelihara ikan atau membudidayakan ikan di pekarangan atau rumah, bisa
ikan air tawar ataupun ikan hias. Apalagi jika ada biaya atau modal, kenapa
tidak dipergunakan untuk memulai berwirausaha dengan memelihara ikan.
Budidaya ikan air
tawar merupakan salah satu kegiatan yang sebenarnya sangat menyenangkan, karena
selain sebagai cara untuk memberikan ketentraman dan kenyamanan dalam hati juga
bisa meningkatkan pendapatan sebagai usaha kita khususnya meningkatkan gizi dan
juga pendapatan perekonomian bagi keluarga.
Melakukan Usaha
Perikanan Budidaya tidaklah sulit dan itu sangat mudah karena tidak memerlukan
pengetahuan atau keahlian khusus, kecuali keseriusan kita dalam menekuni
usahanya yaitu dengan memperhatikan teknik budidaya. Semakin sering kita
mencoba untuk melakukan usaha tersebut semakin banyak pengalaman yang kita
dapat, semakin tentram perasaan hati dan semakin merasa bahagia.
Terlebih lagi di wilayah kepulauan Bangka Belitung prospek budidaya ikan
air tawar sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan karena ketersediaan lahan yang
masih banyak, seperti air bekas kolong timah, serta masih sedikit orang yang
berkenan melakukan pembudidayaan ikan, padahal permintaan akan ikan air tawar
mengalami peningkatan. Salah satu contohnya adalah permintaan akan ikan lele
untuk memenuhi kebutuhan bagi warung-warung makanan yang menjual olahan ikan
lele seperti pecel lele.
Seperti yang diberitakan di Bangka Pos, hari Rabu tanggal 18 Desember 2013
para nelayan di salah satu Kabupaten di pulau Bangka mengalami paceklik.
Nelayan kesulitan melaut dikarenakan adanya perubahan cuaca, gelombang yang
tinggi disertai angin kencang. Selain itu, perubahan arus laut menyebabkan
mereka kesulitan menangkap ikan.
Nelayan terpaksa menganggur, mereka tidak memiliki pekerjaan alternatif
selain melaut. Sementara itu, ada beberapa nelayan yang beralih menjadi buruh
bangunan dan pencari pasir timah. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari di saat paceklik.
Kenapa tidak mencoba memberikan alternatif lain kepada nelayan, misalnya
kerjasama Pemerintah Daerah dan Instansi terkait khususnya Dinas kelautan dan
Perikanan dengan memberikan pelatihan kepada nelayan mengenai budidaya ikan air
tawar, budidaya ikan dengan menggunakan kolam terpal, serta pelatihan
pengolahan lebih lanjut dari hasil perikanan menjadi produk yang lebih memiliki
daya jual yang tinggi.
Sedangkan untuk para nelayan, kenapa tidak terbersit keinginan untuk
memulai usaha budidaya ikan air tawar skala kecil dengan memanfaatkan lahan dan
apa saja yang ada di sekitarnya. Alangkah baiknya jika memiliki anak maka di
moment liburan kali ini melibatkan anak-anak dalam membudidayakan ikan air
tawar. Tidak usah ikan yang sulit perawatannya,
karena ada ikan yang sangat mudah dibudidayakan seperti ikan nila, ikan lele,
ikan mujahir maupun ikan mas.
Jika lahan rumah sempit, dapat memelihara ikan di akuarium mini, atau di
bak-bak penampungan. Apabila lahan pekarangan luas, bisa membuat kolam ikan
baik kolam tanah, kolam beton ataupun dengan membuat kolam dari terpal. Untuk
ukuran kolam disesuaikan dengan dana/ modal yang dimiliki. Jika di dekat rumah
ada kolong bekas timah, kenapa dibiarkan begitu saja. Lahan bekas galian timah
juga bisa kita pergunakan untuk memelihara ikan, bisa dengan KJA (karamba
jaring apung) atau langsung dengan restocking, yaitu menebar ikan di kolong
bekas galian timah.
Memelihara ikan atau budidaya ikan banyak cara yang dilakukan, baik
secara tradisional atau sederhana, maupun dengan cara modern sesuai dengan teknologi
yang telah berkembang. Sedangkan ikan yang dipelihara, bisa berupa ikan hias
yang sangat disukai oleh anak-anak kita, atau ikan konsumsi yang bisa dinikmati
untuk menu makan sehari-hari, seperti ikan lele, ikan mas, ikan mujahir, ikan
nila ataupun gurame. Untuk pembelian bibit atau benih ikan dapat di beli di
sentra penjualan benih ikan air tawar seperti di Balai Benih Ikan ataupun
pembudidaya ikan yang khusus menjual benih-benih ikan air tawar tersebut.
Salah satu contohnya, usaha
budidaya ikan lele ini tampaknya dapat senantiasa beruntung. Hal ini dikarenakan makin
meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya ikan sebagai sumber protein yang tinggi dengan harga
yang terjangkau. Ikan
dapat menjadi alternatif
mengingat harga daging yang semakin hari semakin mahal. Salah satunya, ikan lele yang mempunyai nilai gizi tinggi, di samping dagingnya yang gurih. Ikan lele memiliki kandungan
protein yang tinggi serta zat penguat tulang (kalsium) yang baik untuk makanan
anak balita. Di samping itu ikan lele juga memiliki
kandungan mineral lain yang mutlak juga untuk kesehatan tubuh.
Ikan juga sangat dibutuhkan oleh anak-anak
untuk membantu perkembangan tubuhnya karena ikan mengadung protein 16-24%.
Selain itu, ikan mengandung lemak antara 0,2-2,2%, karbohidrat, mineral, dan
vitamin. Ikan juga cocok untuk dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi
karena kandungan kolesterolnya sedikit. Kolesterol ini merupakan lemak yang
jenuh yang bias menyebabkan penyakit atau kambuhnya tekanan darah yang tinggi.
Anak-anak akan sangat senang ketika di dalam
rumah terdapat akuarium berisi aneka ikan hias warna-warni atau benih-benih
ikan air tawar yang dalam ukuran kecil sangat indah dilihat. Anak-anak juga
akan gembira ketika ikan air tawar yang dipelihara di kolam terpal atau kolam
ikan semakin tumbuh membesar dan siap dipanen. Mereka akan memiliki rasa
tanggungjawab dan sayang pada makhluk hidup karena secara rutin harus memberi
makan berupa pellet ke ikan-ikan yang dipelihara.
Di saat ikan konsumsi peliharaan siap panen,
anak akan sangat suka diajak ikut terlibat memanen, mengolah ikan hingga siap
di santap sebagai menu makan di meja keluarga. Hal ini juga akan mempererat
kedekatan anak dengan orangtua.
Jika skala usaha memelihara ikan lebih besar,
anak akan ikut serta dan mengetahui proses budidaya ikan dari awal saat
pembelian benih, tebar benih, pemeliharaan ikan hingga ikan siap panen dan di
jual. Hal ini akan menumbuhkan rasa tanggungjawab serta enterpreneur pada diri
anak-anak. Kegembiraan akan terpancar di wajah mereka karena ikan peliharaannya
laku terjual. Mari manfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah untuk
usaha budiaya ikan yang akan mendatangkan keuntungan jika dikelola dengan baik.
Seperti tulisan saya yang pernah dimuat di Bangka Pos pada hari Sabtu,
tanggal 14 Desember 2013 tentang “Budayakan Memelihara Ikan di Pekarangan”.
Maka, mari manfaatkan moment liburan sekolah ini dengan mengajak anak-anak kita
untuk melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Kegiatan tersebut dapat
berupa memelihara ikan di pekarangan rumah. Dapat juga mengisi liburan sekolah
dengan kursus bahasa inggris/ pun kursus-kursus yang lainnya yang akan
mendatangkan manfaat bagi anak-anak kita. Selamat menikmati moment liburan sekolah dengan kegiatan
positif dan bermanfaat bagi anak-anak kita. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
pembaca.