Media Penyuluh Perikanan Bangka Barat
semoga bermanfaat, maslahat dan barokah
Rabu, 10 Maret 2021
Rabu, 28 Oktober 2020
Jumat, 23 Oktober 2020
Luhkan Mengikuti Kegiatan Sosialisasi KUR dari Bank Sumselbabel ke Nelayan di Kec.Muntok
Pada Hari Senin, 19 Oktober 2020 Luhkan mengikuti Kegiatan Sosialisasi KUR dari Bank Sumselbabel ke Nelayan Kecamatan Muntok bertempat di Pantai Batu Rakit, Kp. Mentok Asin Kelurahan Tanjung Kecamatan Muntok.
Kegiatan sosialisasi KUR ini juga dihadiri oleh Bapak Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta jajarannya, Plt. Bupati Kab.Bangka Barat, Sekda Kab. Bangka Barat, Dinas terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Belitung dan Dinas terkait lainnya.
Kegiatan ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk bertanya maupun curhat secara langsung kepada Bapak Gubernur mengenai kendala, hambatan dan tantangan yang di hadapi dan di alami oleh nelayan di daerah ini. Diharapkan ada solusi ataupun jalan keluar terbaik bagi nelayan atas permasalahan atau kendala yang mereka hadapi selama ini dari pemerintah.
Semoga bantuan pemerintah berupa KUR kepada nelayan ini dapat dipergunakan dan dimanfaatkan dengan tepat guna dan mampu meningkatkan penghasilan tangkapan nelayan yang pada akhirnya secara langsung ataupun tidak langsung dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian mereka.
salam penyuluhan
sejahteralah pelut pesut KP
Sabtu, 06 Januari 2018
KAJIAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP PERDAGANGAN IKAN HIU DI MUNTOK DAN PANGKALPINANG
Jumat, 25 Agustus 2017
POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR LAUT DI WILAYAH KABUPATEN BANGKA BARAT
Suhu Perairan: berdasarkan hasil pengukuran suhu secara in situ di kawasan Kabupaten Bangka Barat kisaran suhu yang diperoleh berkisar antara 27–32°C dengan rerata 29°C.
Salinitas: hasil pengukuran in situ salinitas untuk stasiun di laut dan perairan payau berkisar antara 17–32 ppt dengan rerata 26 ppt. Untuk salinitas perairan di Indonesia berkisar antara 30–35 ppt, sedangkan daerah pesisir salinitasnya berkisar antara 32–34 ppt.
Substrat: hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa ada beberapa tipe substrat yang terdapat di Kabupaten Bangka barat adalah berpasir, pasir berliat, pasir berlumpur, pasir berlumpur berliat, liat berlumpur. Substrat dengan tipe pasir berliat sangat baik digunakan untuk kegiatan budidaya ikan dengan wadah budidaya kolam ataupun tambak. Hal ini disebabkan substrat pasir memiliki rongga udara, sehingga pasokan oksigen dari kolom perairan menjadi lancar dan ketersediaan oksigen cukup tinggi.
Derajad Keasaman (pH): dari hasil pengukuran pH didapatkan hasil pH yang masih sesuai dengan pH yang ada di perairan yang normal, yaitu berkisar antara 6–7.
Oksigen Terlarut: pengukuran kadar oksigen terlarut berkisar antara 1.6–7.8 ppm dengan rerata 5.7 ppm. Hasil pengamatan di seluruh stasiun memiliki DO yang cukup baik.
Nitrat (NO3) dan nitrit (NO2): hasil pengukuran nitrat (NO3-N) berkisar antara 0.01–11.14 ppm, sedangkan untuk nitrit (NO2) berkisar antara 0.01-0.75 ppm dengan rerata hasil pengukuran 0.16 ppm. Hasil ini menunjukkan kadar nitrat di perairan Kabupaten Bangka Barat tergolong jauh lebih tinggi dari kadar normal di perairan (perairan normal berkisar antara 0.01–0.05 ppm).
Hasil pengukuran amonia menunjukkan kandungan yang terlalu tinggi, berkisar antara 0.3-2.09 ppm dengan rerata hasil pengukuran 0.45 ppm. Tingginya kadar amonia di salah satu stasiun pengukuran diduga disebabkan oleh sisa hasil tambang serta kotoran rumah tangga yang dibuang langsung ke perairan tersebut.
Hasil pengukuran nilai fosfat (PO4) berkisar antara 0.01-2.99 ppm dengan rerata 0.23 ppm. Kadar fosfat yang agak tinggi ini disebabkan letak stasiun pengamatan yang berdekatan dengan pantai yang berasosiasi dengan hutan mangrove atau tumbuhan lain di hutan.
Untuk Alkalinitas berkisar antara 11.83-102.28 ppm dengan rerata 62.84 ppm. Pada umumnya lingkungan mediaa yang baik untuk kehidupan ikan adalah dengan nilai alkalinitas di atas 20 ppm. Sedangkan alkalinitas optimal dalam budidaya ikan intensif adalah 100-150 ppm.
Kecerahan perairan memiliki kisaran antara 0.3-1.2 m dengan rerata 0.7 m. Dengan nilai kecerahan yang cukup besar, dapat meningkatkan kesuburan perairan tersebut. Sedangkan hasil pengukuran mercuri (Hg) menunjukkan konsentrasi yang cukup rendah, yaitu di bawah 0.001 ppm.
Parameter Biologi: hasil identifikasi plankton menunjukkan terdapat sekitar 53 jenis plankton dengan jumlah total 2.270 individu.
Potensi Budidaya Perikanan
|
Desa/ Dusun
|
Lokasi
|
Peruntukan
Budidaya
|
Teknis Budidaya
|
Perkiraan Luas
(Ha)
|
Laut 51.290.2 Hektar
| |||||
Muntok
|
Tanjung
|
Pantai tanjung besayap
|
Kerapu dan Kakap
|
Karamb jaring apung (KJA)
|
30.661,4
|
Tanjung Ular
|
Pantai tanjung ular
|
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||
Selindung
|
Pantai Bendul
|
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||
Belo Laut
|
Pantai Pait
|
Kerang Darah
|
Bagan Tancap
| ||
Sukal
|
Muara Sukal
|
Kerang Darah
|
Bagan Tancap
| ||
Tanjung
Punai
|
Pantai Tanjung
Punai
|
Kerang Darah
|
Bagan Tancap
| ||
Air Limau
|
Pantai Air Mas
|
Rajungan
|
Karamba jaring
| ||
Simpang
Teritip
|
Kundi
|
Pantai Tanjung
Tadah
|
Kerang Darah
|
Bagan Tancap
| |
Air Nyatoh
|
Pantai Teritip
|
Rajungan
|
Karamba, jaring
| ||
Simpang Gong
|
Pantai tungau
|
Rajungan
|
Karamba, jaring
| ||
Parittiga
|
Bakit
|
Pantai Tanjung Ru
|
Rajungan
|
Karamba, Jaring
|
9.396,6
|
Pulau Nanas
|
Rumput laut
|
Tali Panjang
| |||
Kelabat
|
Jebu Laut
|
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||
Laut Teluk
Kelabat
|
Kerapu danKakap
|
KJA
| |||
Cupat
|
Pantai Cupat
|
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||
Teripang
|
Kurung tancap
| ||||
Jebus
|
Teluk Limau
|
Pantai Pala
|
Kerapu dan kakap
|
KJA
|
6.288,1
|
Penganak
|
Pulau Perut
|
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||
Ketap
|
Pulau kemuja
|
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||
Sungai Buluh
|
Pantai Bembang
|
Rumput laut
|
Tali Panjang
| ||
Rajungan
|
Karamba, jaring
| ||||
Kelapa
|
Pusuk
|
Teluk Kelabat
|
Kerang Darah
|
Bagan Tancap
|
2.148,1
|
Teripang
|
Kurung Tancap
| ||||
Tempilang
|
Tanjung Niur
|
Pantai Tanjung
Niur
|
Kerang Darah
|
Bagan Tancap
|
2.796
|
Rajungan
|
Karamba, jaring
| ||||
Rumput Laut
|
Tali Panjang
| ||||
Benteng Kota
|
Pulau Semubung
|
Rumput laut
|
Tali Panjang
| ||
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||||
Sinar Surya
|
Pantai Basun
|
Kerapu dan Kakap
|
KJA
| ||
Rajungan
|
Karamba, jaring
|
Kawasan perairan laut di Kabupaten Bangka Barat memiliki beberapa lokasi yang potensial dikembangkan untuk budidaya laut, terutama pengembangan karamba jaring apung, budidaya rumput laut, budidaya pembesaran kerang darah serta rajungan. Beberapa kawasan berupa teluk dan pulau-pulau kecil merupakan kawasan terlindung yang menjadi syarat utama pemilihan lokasi budidaya, seperti teluk Kelabat, pulau Nanas, Pusuk dan sekitar Muara Sukal. Muara sungai Sukal merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk menjadi wilayah budidaya kerang darah, dengan kondisi perairan dan substrat yang baik bagi kerang darah menjadi sebuah daya dukung untuk keberlangsungan kegiatan budidaya.
- Kerapu tikus atau kerapu bebek dengan nama komersil grace Kelly (Cromileptis altivellis) merupakan primadona dalam budidaya kerapu, harganya di pasar domestik ditingkat pengecer bisa mencapai 200–300 ribu rupiah perkilogram, sedangkan di pasar mancanegara mencapai U$ 40–50.
- Kerapu macan (Epinephelus fuscogutatus) dan kerapu lumpur (Epinephelus tauvina), Kerapu jenis ini juga menjadi komoditas yang cukup menjanjikan dimana di pasar domestik saja harga kerapu jenis ini dapat mencapai 90–100 ribu rupiah per kilogram.
- Kakap putih (Lates calcarifer), jenis ikan kakap ini cukup mudah dibudidayakan dan menjadi komoditas yang cukup menjanjikan.
- Kakap merah (Epinephelus sp), merupakan jenis ikan laut yang tetap menjadi primadona di masyarakat lokal Indonesia dengan harga yang relatif stabil.
Tulisan saya di atas juga di muat di website PusluhKKP:
Minggu, 13 Agustus 2017
Budidaya Lele Dengan Kombinasi Sistem Tertutup dan Bioflock
Manajemen Air
Untuk petakan kolam 3x5x0,5 m3 Suminto memasukkan 10 kg kompos dalam karung ke dalam air kolam. Setelah itu, air diberi larutan campuran probiotik 5 ml/m3 dan tetes tebu (molasses) 200 g/m3. Setelah itu air didiamkan minimal selama 1 pekan, sampai timbul kutu air (daphnia). Daphnia menjadi pakan alami benih yang akan ditebar. “Populasi daphnia biasanya mencapai puncaknya pada umur 15 hari setelah air diolah. Mereka muncul begitu saja,” jelas pembudidaya yang mengantongi banyak sertifikat pelatihan dari Kemnterian Kelautan dan Perinanan ini.