Rabu, 01 Januari 2014

Liburan Bermanfaat

Tulisan saya di bawah ini juga dimuat di Bangka Pos pada Hari Kamis, tanggal 26 Desember 2013 dan di media online bangkatribunnews.com :
Liburan sekolah akan segera tiba, sesuatu yang ditunggu anak-anak sekolah baik dari tingkat SD hingga SMU akhirnya sampai juga. Mereka pasti mempunyai banyak rencana, seperti liburan ke rumah kakek dan nenek, rekreasi ke tempat wisata baik yang ada di sekitarnya (domestik) bahkan berliburan ke luar negeri.
Semua aktifitas liburan akan sangat menyenangkan, karena dapat bertemu dengan sanak saudara. Jikalau berlibur ke kampung halaman kakek dan nenek, bisa berjumpa dengan kakek, nenek, paman, bibi, saudara sepupu dan saudara-saudara yang lainnya, bahkan bisa berkenalan dengan teman-teman baru. Melihat pemandangan yang baru yang jarang ditemui di rumah sehari-hari, seperti kerbau di sawah, pantai, gunung dan lain-lain. Atau mendapat pengalaman baru bertemu dengan orang asing yang berbeda bahasa karena berwisata ke luar negeri.
Tetapi itu semua memungkinkan kalau ada kesempatan seperti tempat tinggal kakek-nenek memang di desa/ daerah yang berbeda. Kalau tempat tujuan (kakek-nenek, paman-bibi) juga sama kotanya, mungkin pengalamannya hampir sama yaitu sama-sama melihat kemacetan, jika tinggalnya di kota besar di pulau Jawa.
Kita bisa liburan ke luar negeri jika ada dana yang cukup, bukankah ke luar negeri butuh biaya banyak kan?, belum lagi masih harus mengurus paspor dan visa, pesan tiket pesawat jauh-jauh hari sebelumnya dan lainnya. Dan itu semua masih memerlukan effort kita sebagai orangtua. Kalau liburan ke dalam negeri, kita mungkin bisa mengantar dan menjemput ke tempat tujuan, tapi kalau ke luar negeri mau tak mau harus ikut menemani. Tidak apa-apa kalau kita punya kesempatan menemani, kalau tidak?.
Ada alternatif lain liburan yang bisa mencakup itu semua yaitu dapat teman dan pengalaman baru, melihat pemandangan yang berbeda, namun masih ada plus-nya. Yakni belajar bahasa Inggris dan atau memelihara ikan di sekitar rumah. Liburan bahasa inggris, liburan di manakah itu?
Liburan di desa Tulungrejo dan sekitarnya di kecamatan Pare, Kediri, Jawa Timur. Lokasi ini masih di desa yang sangat ramah penduduknya serta suasana pedesaan yang juga masih terasa meskipun mungkin sekarang desa ini menjelma menjadi sebuah kota kecil.
Ada areal persawahan, hewan kerbau, sapi, serta sentra budidaya air tawar di desa Canggu yang sangat dekat dengan Candi Surowono. Kota Pare juga dekat dengan gunung Kelud, sehingga bisa melihat pemandangan pegunungan. Ada candi dan peninggalan purba lainnya bekas kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Dhoho, Kediri, Majapahit dan lainnya. Misalnya Candi Surowono yang terletak di desa sentra budidaya ikan air tawar di desa Canggu dan Candi Tegowangi di sebelah Barat kota pare tepatnya di desa Tegowangi kecamatan Plemahan.
Jika beruntung bisa menikmati buah dari pohonnya seperti durian, pepaya, belimbing, mangga, sawo dan lainnya. Untuk saat ini yang sedang musim adalah buah mangga dan sawo. Sawo banyak dijumpai di desa Bringin kecamatan Pare, untuk mangga ada mangga podang yang merupakan mangga khas Kediri yang sentranya ada di Kecamatan Banyakan.
Dengan kursus/ les bahasa Inggris, selain menambah ilmu pengetahuan khususnya bahasa Inggris, kita juga dapat berkenalan dengan teman-teman baru dari seluruh Indonesia. Kampung ini banyak sekali tempat kursus bahasa Inggris yang membuatnya terkenal seantaro Nusantara. Kursus bahasa Inggris ini ada yang dari jenjang anak tingkat SD sampai anak Kuliahan bahkan untuk khalayak umum juga ada.
Jika memiliki ketertarikan dengan budidaya perikanan, saat ada waktu luang kita juga bisa mengunjungi sentra budidaya ikan air tawar di desa Canggu. Letaknya hanya sekitar 3 km dari kampung inggris.
Banyak orang pergi ke kampung ini untuk belajar bahasa Inggris terutama di waktu liburan sekolah. Sehingga di sana bisa bertemu dengan banyak manusia, ada yang berasal dari Kalimantan, Jakarta, Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara dan lainnya.



Mahal kah biayanya? Tentu tidak. Terdapat aneka paket kursus selama liburan, sekitar 1 minggu, dengan biaya hanya sekitar 100 ribu. Tentu masih banyak paket kursus lain dengan berbagai variasi waktu dan intensifikasi jam pelajaran. Sehingga harganya juga berbeda. Biaya tambahan yang dikeluarkan salah satunya biaya untuk tempat tinggal (kost) dan makan. Namun Pare bukanlah kota besar, sepiring nasi pecel masih Rp 2.500,-, murah banget kan, gorengan dengan hargaa Rp 500,- an masih dapat dijumpai di sana. Meskipun kota kecil, Pare juga ramai lho karena adanya “kampung Inggris” di desa Singgahan dan sekitarnya yang tidak pernah sepi dari aktifitas kursus bahasa Inggris. Untuk informasi lebih lengkapnya anda bisa klik di: biaya dan tempat kursus.
Liburan koq masih belajar bahasa Inggris dan jauh pula dari pulau Bangka. Jika anda kurang suka dan ingin agar anak-anak kita bisa menikmati liburan dengan lebih santai, menyenangkan dan biaya yang relatif lebih murah, maka ada alternatif lainnya. Kenapa tidak mencoba mengisi liburan dengan memelihara ikan atau membudidayakan ikan di pekarangan atau rumah, bisa ikan air tawar ataupun ikan hias. Apalagi jika ada biaya atau modal, kenapa tidak dipergunakan untuk memulai berwirausaha dengan memelihara ikan.
Budidaya ikan air tawar merupakan salah satu kegiatan yang sebenarnya sangat menyenangkan, karena selain sebagai cara untuk memberikan ketentraman dan kenyamanan dalam hati juga bisa meningkatkan pendapatan sebagai usaha kita khususnya meningkatkan gizi dan juga pendapatan perekonomian bagi keluarga.
Melakukan Usaha Perikanan Budidaya tidaklah sulit dan itu sangat mudah karena tidak memerlukan pengetahuan atau keahlian khusus, kecuali keseriusan kita dalam menekuni usahanya yaitu dengan memperhatikan teknik budidaya. Semakin sering kita mencoba untuk melakukan usaha tersebut semakin banyak pengalaman yang kita dapat, semakin tentram perasaan hati dan semakin merasa bahagia.
Terlebih lagi di wilayah kepulauan Bangka Belitung prospek budidaya ikan air tawar sangat menjanjikan. Hal ini disebabkan karena ketersediaan lahan yang masih banyak, seperti air bekas kolong timah, serta masih sedikit orang yang berkenan melakukan pembudidayaan ikan, padahal permintaan akan ikan air tawar mengalami peningkatan. Salah satu contohnya adalah permintaan akan ikan lele untuk memenuhi kebutuhan bagi warung-warung makanan yang menjual olahan ikan lele seperti pecel lele.
Seperti yang diberitakan di Bangka Pos, hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 para nelayan di salah satu Kabupaten di pulau Bangka mengalami paceklik. Nelayan kesulitan melaut dikarenakan adanya perubahan cuaca, gelombang yang tinggi disertai angin kencang. Selain itu, perubahan arus laut menyebabkan mereka kesulitan menangkap ikan.
Nelayan terpaksa menganggur, mereka tidak memiliki pekerjaan alternatif selain melaut. Sementara itu, ada beberapa nelayan yang beralih menjadi buruh bangunan dan pencari pasir timah. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di saat paceklik.
Kenapa tidak mencoba memberikan alternatif lain kepada nelayan, misalnya kerjasama Pemerintah Daerah dan Instansi terkait khususnya Dinas kelautan dan Perikanan dengan memberikan pelatihan kepada nelayan mengenai budidaya ikan air tawar, budidaya ikan dengan menggunakan kolam terpal, serta pelatihan pengolahan lebih lanjut dari hasil perikanan menjadi produk yang lebih memiliki daya jual yang tinggi.
Sedangkan untuk para nelayan, kenapa tidak terbersit keinginan untuk memulai usaha budidaya ikan air tawar skala kecil dengan memanfaatkan lahan dan apa saja yang ada di sekitarnya. Alangkah baiknya jika memiliki anak maka di moment liburan kali ini melibatkan anak-anak dalam membudidayakan ikan air tawar. Tidak usah ikan yang sulit perawatannya,  karena ada ikan yang sangat mudah dibudidayakan seperti ikan nila, ikan lele, ikan mujahir maupun ikan mas.
Jika lahan rumah sempit, dapat memelihara ikan di akuarium mini, atau di bak-bak penampungan. Apabila lahan pekarangan luas, bisa membuat kolam ikan baik kolam tanah, kolam beton ataupun dengan membuat kolam dari terpal. Untuk ukuran kolam disesuaikan dengan dana/ modal yang dimiliki. Jika di dekat rumah ada kolong bekas timah, kenapa dibiarkan begitu saja. Lahan bekas galian timah juga bisa kita pergunakan untuk memelihara ikan, bisa dengan KJA (karamba jaring apung) atau langsung dengan restocking, yaitu menebar ikan di kolong bekas galian timah.


Memelihara ikan atau budidaya ikan  banyak cara yang dilakukan, baik secara tradisional atau sederhana, maupun dengan cara modern sesuai dengan teknologi yang telah berkembang. Sedangkan ikan yang dipelihara, bisa berupa ikan hias yang sangat disukai oleh anak-anak kita, atau ikan konsumsi yang bisa dinikmati untuk menu makan sehari-hari, seperti ikan lele, ikan mas, ikan mujahir, ikan nila ataupun gurame. Untuk pembelian bibit atau benih ikan dapat di beli di sentra penjualan benih ikan air tawar seperti di Balai Benih Ikan ataupun pembudidaya ikan yang khusus menjual benih-benih ikan air tawar tersebut.
Salah satu contohnya, usaha budidaya ikan lele ini tampaknya dapat senantiasa beruntung. Hal ini dikarenakan makin meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya ikan sebagai sumber protein yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Ikan dapat menjadi alternatif mengingat harga daging yang semakin hari semakin mahal. Salah satunya, ikan lele yang mempunyai nilai gizi  tinggi, di samping dagingnya yang gurih. Ikan lele memiliki kandungan protein yang tinggi serta zat penguat tulang (kalsium) yang baik untuk makanan anak balita. Di samping itu ikan lele juga memiliki kandungan mineral lain yang mutlak juga untuk kesehatan tubuh.
Ikan juga sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk membantu perkembangan tubuhnya karena ikan mengadung protein 16-24%. Selain itu, ikan mengandung lemak antara 0,2-2,2%, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Ikan juga cocok untuk dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi karena kandungan kolesterolnya sedikit. Kolesterol ini merupakan lemak yang jenuh yang bias menyebabkan penyakit atau kambuhnya tekanan darah yang tinggi.
Anak-anak akan sangat senang ketika di dalam rumah terdapat akuarium berisi aneka ikan hias warna-warni atau benih-benih ikan air tawar yang dalam ukuran kecil sangat indah dilihat. Anak-anak juga akan gembira ketika ikan air tawar yang dipelihara di kolam terpal atau kolam ikan semakin tumbuh membesar dan siap dipanen. Mereka akan memiliki rasa tanggungjawab dan sayang pada makhluk hidup karena secara rutin harus memberi makan berupa pellet ke ikan-ikan yang dipelihara.
Di saat ikan konsumsi peliharaan siap panen, anak akan sangat suka diajak ikut terlibat memanen, mengolah ikan hingga siap di santap sebagai menu makan di meja keluarga. Hal ini juga akan mempererat kedekatan anak dengan orangtua.
Jika skala usaha memelihara ikan lebih besar, anak akan ikut serta dan mengetahui proses budidaya ikan dari awal saat pembelian benih, tebar benih, pemeliharaan ikan hingga ikan siap panen dan di jual. Hal ini akan menumbuhkan rasa tanggungjawab serta enterpreneur pada diri anak-anak. Kegembiraan akan terpancar di wajah mereka karena ikan peliharaannya laku terjual. Mari manfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah untuk usaha budiaya ikan yang akan mendatangkan keuntungan jika dikelola dengan baik.
Seperti tulisan saya yang pernah dimuat di Bangka Pos pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2013 tentang “Budayakan Memelihara Ikan di Pekarangan”. Maka, mari manfaatkan moment liburan sekolah ini dengan mengajak anak-anak kita untuk melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Kegiatan tersebut dapat berupa memelihara ikan di pekarangan rumah. Dapat juga mengisi liburan sekolah dengan kursus bahasa inggris/ pun kursus-kursus yang lainnya yang akan mendatangkan manfaat bagi anak-anak kita. Selamat menikmati moment liburan sekolah dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi anak-anak kita. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.